Sabtu, 05 Desember 2015

Makalah Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalisme dan Sistem Ekonomi Sosialisme



BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Setiap manusia pasti menginginkan kesejahteraan dan kebahagiaan dalamhidupnya. Namun untuk mencapai hal itu, diperlukan upaya-upaya yang tidaklahmudah. Dalam kajian ekonomi, para pakar berupaya semaksimal mungkin dalam mengeluarkan pendapat mereka untuk mengeksplorasi sistem ekonomi mana yangdapat dijadikan referensi manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sertatercapainya kesejahteraan dan kebahagiaan yang diinginkan. Setiap sistem yang dibangun manusia pastinya bertujuan membuat penganutsistem yang bersangkutan menjadi lebih baik meskipun tujuan dari setiap sistemitu berbeda-beda. Tidak terkecuali sistem ekonomi, sistem ini dibuat untuk memecahkan masalah ekonomi. Sistem ekonomi yang diakui dunia ada tiga, sistem ekonomi kapitalisme, sosialisme, dan Islam. Sistem-sistem ekonomi tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dankelemahan tersendiri dan dari segi tertentu. Kelebihan dan kelemahan di sinilah yang menarik perhatian tim penulis untuk dijadikan permasalahan dalam makalah ini. Dalam makalah ini, penulis lebih fokus menjelaskan kelebihan dan kelemahan dari sistem ekonomi Kapitalis dan sitem ekonomi Sosialis, ada sedikti definisi dan perbandingannya yang terdapat dalam pembahasan mengenai kelebihan dan kelemahan dari kedua sistem ekonomi ini.
1.2         Rumusan Masalah
1.      Apa kelebihan dan kelemahan Sistem Kapitalis ?
2.      Apa kelebihan dan kelemahan Sistem Sosialis ?
1.3         Tujuan
1.      Mengetahui kelebihan dan kelemahan Sistem Kapitalis.
2.      Mengetahui kelebihan dan kelemahan Sistem Sosialisme.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalisme
Sistem ekonomi kapitalisme atau disebut juga ekonomi liberal pada dasarnya merupakan merupakan sistem ekonomi memprioritaskan kepentingan individu. Sistem ekonomi yang dipelopori Adam Smith ini mengandalkan mekanisme pasar sebagai instrumen yang paling tepat. Kepemilikan dalam sistem ini tentunya adalah kepemilikan swasta. Adapun kelebihan dan kelemahan yang ada dalam sistem ekonomi kapitalisme yang akan dipaparkan sebagai berikut:
1.    Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalisme
Sistem ekonomi kapitalisme menjajikan kebebasan ekonomi individual bagi kaum kapitalis. Tingkat kebebasan pada sistem ekonomi ini jauh lebih leluasa dibandingkan dengan sistem ekonomi sosialisme. Pemahaman ini di inspirasi dari pemikiran Adam Smith yang mengutamakan kepentingan akan diri sendiri dapat membuat pasar terselenggara dengan baik dan pertumbuhan ekonomi yang diinginkan. Adapun kebebasan ekonomi yang dijanjikan kaum kapitalis adalah sebagai berikut:
a.    Kebebasan Dalam Kepemilikan dan Pendapatan
Dalam sistem ekonomi kapitalisme, masyarakat dijamin dapat mendapatkan dan memiliki barang yang diinginkan sesuai tingkat kepuasannya, dengan kata lain sebanyak yang mereka inginkan. Tidak ada batasan kepemilikan dan pendapatan, karena sistem ekonomi ini tidak menginginkan interferensi pemerintah dalam mengatur apa yang menjadi milik individu dan berapa besar batasannya.
b.    Kebebasan Dalam Penentuan Harga dalam Mekanisme Pasar
Sistem ekonomi kapitalisme juga membolehkan penentuan harga pasar oleh individu itu sendiri, bahkan melebihi harga pasaran. Hal ini dikarenakan salah satu motif dari sistem ini adalah keuntungan yang sebesar-besarnya, tidak peduli apakah harga yang ditentukan tersebut dapat memeras kepentinganorang lain. Selain itu, kebebasan ini juga disebabkan sistem ini menyerahkan mekanisme pasar dalam mengontrol pertumbuhan ekonomi sehingga tidak menginginkan interferensi pemerintah dalam menentukan harga pasar suatu barang.

2.  Kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalisme
a.  Terjadi Kesenjangan Distribusi dan Alokasi Sumber Daya
Sistem ekonomi kapitalis memang memberikan kebebasan bagi setiap individu mengelola dan menyalurkan sumber daya dalam memenuhi kebutuhan mereka masing masing. Akibat distribusi dan alokasi sumber daya tersebut secara liberal, maka orang-orang di sekitar individu tersebut akan merasa kekurangan dan kehilangan haknya dalam menikmati sumber daya tersebut.
b.  Norma dan Etika Persaingan Terabaikan
Mengingat motif dan tujuan sistem ekonomi kapitalis adalah mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, pelaku ekonomi ini bisa saja mengabaikan norma dan etika yang berlaku. Hal ini sering terjadi pada pasar dalam bentuk persaingan bebas, mereka menghalalkan segala cara demi keuntungan maksimal yang diperoleh, termasuk menjatuhkan pesaingnya atau dengan menimbun barang agar dapat menetapkan harga setinggi mungkin. P3EI menegaskan dalam bukunya “Ekonomi Islam” mengenai pasar persaingan bebas bahwa: “Islam menolak konsep pasar dalam bentuk persaingan bebas tanpa batas sehingga mengabaikan norma dan etika. Pasar seperti ini tidak mampu merealisasikan tujuan mencapai falah, bahkan mungkin akan mendistorsinya.” Masalah ini sebenarnya dapat diatasi dengan pengendalian tertentu berupa sosialisasi dan implementasi etika bisnis serta kontrol harga seperti pada sistem ekonomi sosialisme dan Islam atau juga kesadaran pada diri sendiri. Mengingat bahwa kurangya kesadaran akan pentingnya akhlak dan moral yang baik bagi pelaku ekonominya. Oleh karena itulah pada persaingan tidak sehat ini, seringkali hal-hal yang negatif seperti pertikaian dan persengketaan terjadi dalam dunia usaha dan perlu upaya antisipasi.
c.    Minimnya Nilai Sosial
Sistem Kapitalisme juga berdampak negatif pada kehidupan sosial dikarenakan kepentingan individu yang berlebihan. Para pelaku kapitalis mengabaikan dampak apa yang akan terjadi pada orang lain atau lingkungan sekitarnya. Bahkan mereka ingin menjadikan orang lain atau lingkungan sekitarnya sebagai tumbal dalam mendapatkan keuntungan pribadi.
d.   Terhalangnya Peran Pemerintah
Bagi pemerintah sistem ekonomi kapitalisme merupakan hambatan dalam memutuskan kebijakan fiskal. Hal ini dikarenakan sistem ekonomi ini menyerahkan seluruhnya pada mekanisme pasar. Dengan kata lain, peran pemerintah di sini tidak diperlukan bila dibandingkan dengan sosialisme dan Islam. Berdasarkan beberapa kelemahan yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa kelemahan atau dampak negatif dari sistem ekonomi kapitalisme ialah orang lain merasa dirugikan, terutama yang berada di sekitar pelaku kapitalis. Dengan mementingkan diri sendiri, kepentingan sosial terabaikan dan menimbulkan kesenjangan sosial. Masalah ini sebenarnya dapat diatasi dengan dilakukannya pembatasan-pembatasan tertentu pada kegiatan ekonomi, seperti yang diterapkan pada sistem ekonomi sosialisme dan Islam.
2.2     Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialisme
Sistem ekonomi sosialisme pada dasarnya merupakan sistem yang lebih kepada kepentingan orang lain atau bersama. Menurut Winarno dan Ismaya (2003), sosialisme adalah “Paham kenegaraan dan ekonomi untuk mengupayakan harta benda, industri, dan perusahaan menjadi milik negara.” (h. 391). Sistem ekonomi yang juga disebut dengan sistem ekonomi komando atau terpusat ini mengandalkan pemerintah sebagai instrumen utama dalam pembangunan ekonomi. Terutama dalam membuat kebijakan-kebijakan ekonomi seperti di antaranya mengatur harga pasar dan pajak. Sistem ekonomi yang dipelopori Karl Marx ini mempunyai keleibihan dan kelemahan yang akan dipaparkan sebagai berikut:
1.  Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialisme
a.  Distribusi Secara Adil dan Merata
Sistem ekonomi sosialisme menjanjikan kesejahteraan bagi semua orang, hak seseorang untuk menikmati kekayaan dari orang lain akan terpenuhi. Pemerintah dapat membagi-bagi penghasilan atau kepemilikan dari seseorang ke orang lain seperti melalui pajak demi kepentingan bersama. Kesenjangan yang disebabkan oleh sistem kapitalisme dapat diatasi dengan menerapkan sistem ekonomi ini.
b.  Terkendalinya Harga Pasar
Sistem ekonomi sosialisme ini juga menjanjikan bagi konsumen karena pemerintah membatasi harga pasar. Tidak seperti kapitalisme, biasanya batasan harga pasar yang ditentukan adalah harga yang terjangkau dan produsen tidak berhak menentukan harga yang lebih mahal dari itu.



2.  Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialisme
a.  Terbatasnya Kebebasan Individu
Kebebasan individu dibatasi oleh pemerintah, baik dalam kepemilikanmaupun pendapatan. Karena setiap apa yang mereka miliki dan peroleh harus dibagikan secara merata kepada pihak lain yang membutuhkan. Tidak mengherankan bahwa sistem ini merupakan mimpi buruk bagi penganut kapitalis. Pembatasan pada sistem sosialisme berbeda dengan yang ada padasistem ekonomi Islam. Syed Nawab Haider Naqwi menjelaskan strategi pembatasan pada sistem ekonomi Islam mengenai kebebasan individu yaitu: “Bentuk terbaik “kebebasan‟ individu adalah bentuk yang tidak  bertentagan dengan tuntutan kesejahteraan orang miskin dalam masyarakat yang didasarkan pada aksima tanggung-jawab. Karena alasan ini, ketika Islam meminta warganya untuk berkorban, mereka akan memberikannya atas dasar perintah moral dan melakukannya secara suka rela”
     Berdasarkan kutipan di atas, Islam membolehkan kebebasan individu dalam kepemilikan dan berusaha selama kebebasan tersebut tidak merugikan orang lain atau tidak bertentangan dengan tuntutan hak orang miskin dalam menikmati kekayaan.
b.  Tindakan Pemerintah yang Egois
Pemerintah terkadang mengeluarkan kebijakan-kebijakan fiskal atas inisiatif pemerintah sendiri. Hal ini dikarenakan pemerintah merupakan instrumen utama dalam roda perekonomian negara sekaligus mengatur kebijakan melalui perencanaan terpusat, sehingga tidak menutup kemungkinan peranan pemerintah dalam sistem sosialisme tidak pada jalan yang seharusnya. Alasan lain dari kemungkinan penyimpangan ini adalah pandangan sistem ekonomi sosialismenya cenderung sekularisme, artinya agama tidak boleh melakukan interferensi dalam hal ini. Dengan kata lain pemerintah terkadang cenderung kapitalistik dalam sistem. Umer Chapra dalam buku terjemahannya berjudul Islam dan Tantangan Ekonomi telah menegaskan mengenai peranan pemerintah atau perencanaanterpusat bahwa: Perencanaan pusat dan kolektivisasi tidak berhasil mendorong pemerataan, bahkan menyebabkan konsenstrasi kekuatan pada segelintir anggota politbiro. Ini bahkan lebih buruk daripada kapitalis memonopolistik, karena meskipun mengakibatkan konsentrasi kekuasaan dan kekayaan, tidak akan memungkinkannya mengumpulkan kekuatan yang begitu intens, karena adanya proses pembuatan keputusan yang disentralisasi secara umum. Lebih-lebih lagi, sistem sosialis yang berpandangan amoral dan sekuler itu telah menjauhkan dirinya dari sistem nilai yang secara sosial disepakati.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dipastikan sistem ekonomi sosialis belum mampu mensejahterakan rakyat meskipun ada peranan pemerintah. Pemerataan dalam masih belum mencapai hasil yang diharapkan sementara kebebasan individu terisolasi oleh kebijakan pemerintah, khususnya pemerintah yang mementingkan diri sendiri atau lembaganya (desentralisasiumum).
c.  Hilangnya Etos Kerja
Penerapan sistem ekonomi sosialisme yang radikal akan berdampak pada etos kerja individu. Hal ini biasanya terjadi dalam dunia bisnis. Batasan-batasan yang ditetapkan pemerintah seperti harga barang, jumlah kekayaan serta keuntungan yang diperoleh ditambah lagi pemerintah tidak mau peduliakan kualitas barang serta jerih payah pengusaha dalam mendapatkan modal usahanya.Akibat dari campur tangan pemerintah tersebut, kebebasan individu terkekang, otomatis etos kerja akan berkurang terus-menerus, serta tingkat kepuasan juga akan berkurang. Pada dasarnya etos kerja bermotifkan keuntungan maksimal yang ingin diperoleh seseorang dalam menjalankan usahanya. Jadi wajarlah bahwa sistem ekonomi ini berpengaruh negatif terhadap etos kerja seseorang.


BAB III
KESIMPULAN

Jadi, Sistem ekonomi kapitalisme atau disebut juga ekonomi liberal pada dasarnya merupakan merupakan sistem ekonomi memprioritaskan kepentingan individu. Kelebihan yang ada dalam sistem ekonomi kapitalisme adalah sistem ekonomi kapitalisme menjajikan kebebasan ekonomi individual bagi kaum kapitalis. Kebebasan ekonomi yang dijanjikan kaum kapitalis adalah Kebebasan Dalam Kepemilikan dan Pendapatan dan Kebebasan Dalam Penentuan Harga dalam Mekanisme Pasar. Sedangkan kelemahan Sistem Kapitalis adalah terjadi kesenjangan distribusi dan alokasi sumber daya, norma dan etika persaingan terabaikan, minimnya nilai sosial, dan terhalangnya peran pemerintah bagi pemerintah
Sedangkan Sistem ekonomi sosialisme pada dasarnya merupakan sistem yang lebih kepada kepentingan orang lain atau bersama. Kelebihan sitem ini adalah distribusi secara adil dan merata, dan terkendalinya harga pasar. Dan kelemahan dari sistem ini adalah terbatasnya kebebasan individu, tindakan pemerintah yang egois, dan hilangnya etos kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar