Kamis, 03 Oktober 2013

WISATA TANAH LOT, BALI



         


            Tanah Lot sebuah objek wisata di Bali yang menawarkan keindahan alam untuk melihat matahari terbenam / sunset, nah karena pesona yang ditawarkan ini menjadikannya banyak dikunjungi pada waktu sore hari, apalagi di kawasan ini  juga dipentaskan tari kecak pada sore hari dengan latar belakang sunset. Tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, ditempuh sekitar 45 menit dari kawasan Kuta. Di sini ada dua pura yang terletak di di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu, apabila air pasang pura ini akan kelihatan dikelilingi air laut dan satunya lagi, tepatnya di sebelah utara Pura Tanah Lot  terdapat sebuah pura yang terletak menjorok ke laut dan di atas tebing.

            Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura di tengah pantai tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), kedatanga para pelancong dengan tujuan pelesir yang datang ke Tanah Lot dengan tujuan melihat melihat keindahan matahari tenggelam merupakan berkah bagi penduduk setempat untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

            Di tempat ini, dari tempat parkir sampai ke tempat objek wisata/ pura, banyak terdapat art shop yang menawarkan produk kerajinan lokal, banyak kedai miniman dan makanan, juga ada fasilitas kamar kecil / toilet, yang ongkos sewanya tidak seberapa.

            Menurut Legenda Pura Tanah Lot didirikan oleh didirikan oleh sorang Brahmana dari Jawa yang bernama Danghyang Nirartha yang menganut ajaran Hindu, dan beliau berhasil menguatkan kepercayaan masyarakat setempat untuk tentang ajaran Agama Hindu dan Sad Kahyangan. Bendesa Beraban merasa tersaingi banyak pengikutnya meninggalkannya dan menjadi pengikut Danghyang Nirarta. Kemudian Bendesa menyuruh Danghyang Nirartha pergi meninggalkan Tanah Lot. Beliau menyanggupi tapi sebelum meninggalkan Tanah Lot, dengan segala kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai dan membangun pura disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning. Bendesa Beraban merasa takjub dan kemudian menjadi pengikut Danghyang Nirartha.

            Untuk berkunjung ke Tanah Lot, wisatawan bisa ikut paket-paket tour yang telah kami kemas seperti full day yang perjalanannya dipaket dari  Bedugul - Tanah Lot yang kami telah susun rute tempat searah yang akan dikunjungi. Atau wisatawan bisa sewa mobil + supir + bbm menentukan sendiri tempat-tempat yang mau dipilih dan dikunjungi,  jalur ini memang yang terfavorit dan banyak diminati oleh wisatawan, sehingga pada saat-saat musim liburan, apalagi saat libur sekolah, perjalanan menuju Tanah lot cenderung macet.

            Objek Wisata Tanah Lot Bali merupakan objek wisata alam yang sangat digemari para turis lokal maupun mancanegara, banyak sekali pengunjung yang datang ke Bali mengatakan datang ke Bali harus ke Tanah Lot, kalau belum ke Tanah Lot belum pernah ke Bali begitu orang memuji objek wisata yang terletak di desa Beraban, kecamatan Kediri, kabupaten Tabanan. Ada dua buah Pura yang berada di Pantai Tanah Lot, yaitu Pura yang berada di atas bongkahan batu dan sebuah Pura yang berada di atas tebing yang menjorok ke laut.

            Pura Tanah Lot merupakan Pura tempat pemujaan Dewa-dewa penjaga laut, Pura ini terletak di tengah laut, apabila air pasang. Pada saat air pasang Pura terlihat jelas berada di tengah laut, untuk umat Hindu yang bersembahyang ke Pura Tanah Lot harus saat air laut surut, barulah umat bisa menyebrang ke Pura Tanah Lot.

            Berdasarkan legenda, pura ini dibangun oleh seorang Brahmana yang datang dari Jawa yaitu Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan. Oleh karena ajaran Danghyang Nirartha, membuat pengikut penguasa Tanah Lot pada masa itu beralih meninggalkan penguasa Tanah Lot dan mengikuti Danghyang Nirartha, maka Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot.

            Danghyang Nirartha menyanggupi permintaan Bendesa Beraben, namun sebelum meninggalkan Tanah Lot, Danghyang Nirartha dengan segala kekuatannya memindahkan bongkahan batu ke tengah pantai dan membangun sebuah Pura di sana. Ia juga mengubah selendang yang dipakai menjadi seekor ular laut sebagai penjaga Pura. Ular dimaksud masih ada hingga saat ini, dan bisa dikunjungi ketika air surut dan melihat secara langsung keberadaan ular tersebut. Ular ini berukuran kecil namun terkenal dengan racunnya yang mematikan, berwarna hitam berbelang kuning dan berekor pipih seperti ikan dan dikatakan racunya 3 kali lebih mematikan dibandingkan dengan ular cobra.

            Tanah Lot tidak hanya merupakan objek wisata Pantai dan Pura tetapi juga merupakan obejk wisata untuk matahari terbenam (Sunset), sehingga para turis lebih memilih untuk berkunjung ke Tanah Lot pada sore hari menjelang Sunset.

            Untuk menuju ke Pura Tanah Lot, mulai dari tempat parkir kendaraan hingga ke Pura Tanah Lot membutuhkan waktu kurang lebih 5 menit dengan jarak sekitar 200 meter. Selama perjalanan dari parkir ke Pura Tanah Lot tersaji berbagai souvenir khas Bali dengan harga yang cukup murah, begitu juga untuk memenuhi dahaga para turis dipinggir jalan juga disajikan berbagai makanan dan minuman yang menyegarkan serta menjadi tempat beristirahat sejenak sebelum atau seduah mengunjungi Pura Tanah Lot.
            Gelombang besar di Tanah Lot merupakan daya tarik tersendiri yang dapat dinikmati oleh wisatawan yang berpotret berlatar belakang ombak pantai, seperti ada dalam video di atas. Bagi para turis dari daerah Kuta dan Denpasar, untuk mencapai Objek Wisata Tanah Lot, dibutuhkan waktu kurang lebih 1 jam perjalanan dengan jarak sekitar 25 KM dari kota Denpasar.


2 komentar: