BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Budaya
perusahaan atau budaya organisasi, berakar dari kata budaya yang berarti hasil
interaksi antara aka budi manusia sebagai makhluk sosial dengan alam
sekelilingnya, dalam upaya mencapai kesejahteraannya. Interaksi manusia di
dalam organisasi akan membentuk Budaya Organisasi,yang akan mencerminkan
tingkah laku dan tindakan organisasi dalam menghadapi persoalan baik internal
maupun ekternal organisasi.
1.2
Permasalahan
1.2.1 Apa itu Budaya Perusahaan ?
1.2.2 Apa
fungsi dari Budaya Perusahaan ?
1.3
Tujuan
1.3.1 Untuk
mengetahui tentang Budaya Perusahaan.
1.3.2 Untuk
mengetahui fungsi dari Budaya Perusahaan.
BAB II
TEORI DAN ISI
2.1 Budaya Perusahaan
Budaya
Perusahaan adalah budaya organisasi yang berlaku di sebuah perusahaan. Apa yang
dimaksud dengan budaya organisai dinyatakan oleh Kotler (2000:42) sebagai
berikut : A company’s organization
consist of its structures, policies, and corporate culture, all of which can
become dysfunctional in a rapidly changing business environmment. Sebuah
organisasi perusahaan terdiri dari atas struktur, kebijakan, dan budaya
perusahaan, semuanya bisa tidak berfungsi dalam lingkungan perusahaan yang
cepat berubah. Struktur perusahaan serta kebijakannya dapat berubah mengikuti
situasi, namun budaya perusahaan agak
sulit mengikuti.
Kemampuan
merubah budaya perusahan merupakan kunci keberhasilan menyusun dan melaksanakan
strategi perusahaan untuk masa depan. Biasanya budaya sebuah perusahaan atau
organisasi sudah terbentuk sejak lama, sudah terbiasa, sudah mendarah daging, jadi
kadang-kadang sulit untuk dirubah. Apanya yang sulit berubah ? Inilah yang
dikatakan budaya, yang sulit dikatakan, tapi dapat dirasakan dna dilihat, yaitu
semacam cerita, kepercayaan, keyakinan, pengalaman, norma, yang merupakan ciri
khas sebuah perusahaan. Misalnya jika kita memasuki sebuah area perusahaan maka
akan terasa dan terlihat bagaimana suasana, bagaimana cara karyawan, atau
lingungan perusahaan menyambut tamu, cara mereka berpakaian, memberi salam,
cara bicara, cara kerja sibuk, santai dsb. Dalam hal ini contoh dari pimpinan
akn ditiru langsung oleh karyawan. Jadi faktor pemimpin sangat berpengaruh
terhadap pembentukan budaya perusahaan.
Budaya
organisasi yang terbentuk dalam sebuah perusahaan sangat tergantung pada visi
dan misi organisasi dan ini melekat pada pimpinan organisasi itu sendiri.
Budaya ini akan membentuk perilaku keseluruhan personal perusahaan, yang dapat
memperkuat nilai-nilai atau memperlemah nilai-nilai dalam bekerja. Nilai-nilai
ini akan digunakan sebagai pedoman dalam organisasi yang kelak dapat membuat
sebuah organisasi tampil beda dengan organisasi yang lain.
Budaya
organisasi dapat membuat karyawan gairah, disiplin, suka, memiliki moral tinggi
atau sebaliknya, tidak bergairah, tidak disiplin, santai, atau malas, selalu
mengharap imbalan dsb. Perbedaan latar belakang budaya dari setiap orang akan
membuat perbedaan pula dalam cara mereka berperilaku. Adakalanya budaya
organisasi merupakan sesuatu kekuatan yang tidak tampak, tapi sangat berpengaruh
terhadap pikira, perasaan, dan tindakan seseorang dalam bekerja.
Dalam
organisasi bisa dilihat perangkat keras dari sebuah budaya seperi adanya
struktur, kebijakan, peraturan, teknologi, keuangan, yang dapat diawasi dan di
ukur. Namun ada pula perangkat lunak yang tidak tampak, yang bersifat kejiwaan
menyangkut sisi kemanusiaan dari organisasi, seperti nilai, kepercayaan,
keyakinan, norma-norma, kebiasaan yang sudah mendarah daging, yang sulit
dikuantifisir, sulit diawasi, dan sulit dirubah.
Robbins
(1996:206) menyatakan : Organzation
culture refers to a system of shared meaning held by members that distinguishes
the organization from other organizations. Budaya organisaisi berarti
sistem nilai dan kepercayaan yang dianut bersama oleh anggota organisasi yang
membedakan organisasi itu dengan organisasi lainnya.
Budaya
organisasi berarti sistem nilai dan kepercayaan yang dianut bersama oleh
anggotaa organisasi yang membedakan organisasi itu dengan organisasi lainnya.
Dalam berbagai literatur banyak dikemukakan pengertian budaya organisasi, yang
secara umum dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi ialah keteraturan
perilaku yang dapat dilihat, pada saat orang berinteraksi, seperti menggunakan
kata-kata, simbol-simbol, mimik, kualitas kerja, penghargaan terhadap atasan
atau bawahan.
Contoh
simbol-simbol misalnya seperti yang sering diceramahkan oleh Dai kondang Aa Gym
yaitu hendaklah kita melaksanakan simbol berikut dalam pergaulan : SENYUM,
SALAM, SAPA, SOPAN, SANTUN.
Simbol
– simbol tersebut dapat pula dijadikan budaya pada sebuah perusahaan, bila akan
melayani tamu yang berkunjung keperusahaan. Lontarkan senyum terlebih dahulu,
ucapkan salam dan sapa. Kemudian diikuti dengan tatacara yang sopan dan santun.
Ada
pula sebuah perusahaan yang mengutamakan simbol-simbol Keamanan, Kebersihan,
Keinahan, Kesopanan dan Kepribadian dalam tata interaksi di perusahaannya. Manajemen
sebuah perusahaan dapat saja menciptakan simbol-simbol lain yang harus
dibudidayakan agar diikuti dan dibiasakan secara umum, misalnya simbol-simbol
kerja keras, efisien, ikhlas, ihsan, kaizen (Jepang = unending improvement)
tepat waktu, akurat, dsb.
Pusdik
Pertamina dalam Aan Komariah, (2004:191) menyatakan bahwa secara tipologis
budaya organisasi dapat dibedakan :
1)
Academy, yaitu budaya organisasi yang
menekankan pada spesialisasi jabatan. Tipe ini menghendaki karyawn berasal dari
suatu Perguruan Tinggi yang terkenal yang akan dididik dan ditempatkan pada
suatu bidang kerja yang profesional;
2)
Club, dalam hal ini budaya organisasi
menjadi senioritas, loyalitas, komitmen dan pengalaman sebagai ciri khas budaya
organisasi;
3)
Baseball Team, mencari bakat-bakat muda
yang dapat memberikan sumbanga yang cemerlang bagi kemajuan organisasi, tidak
mementingkan umur, tapi yang penting adalah individu yang memiliki jiwa “entrepreneur”
dan inovatif;
4)
Fortress, menekankan pada kelangsungan
hidup organisasi, survive melalui kepekaan terhadap tantagan-tantangan baru.
Luthans dalam Aan Komariah (2004:25) mengemukakan ciri
budaya organisasi sebagai berikut :
1)
Peraturan yang berlaku yang harus
dipenuhi
2)
Norma-norma
3)
Nilai-nilai yang dominan
4)
Filosofi
5)
Aturan-aturan
6)
Iklim organisasi
Ciri utama yang dominan dalam budaya organisasi diatas
adanya pereturan, norma, aturan-aturan dan nilai-nilai. Kemudian dilihat pula
iklim organisasi, suasana hubungan interaktif antar personil, atasan – bawahan,
dan antara karyawan sendiri. Sedangka landasan filosofis adalah dasar hakiki
yang dianut oleh para pemilik/ pendiri perusahaan tentang pandangan hidupnya,
masa depan perusahaan, visi dan misi yang melandasi perilaku organisasi sebuah
lembaga.
Iskandar Kasim (2004;3) menyatakan bahwa paling
penting sedikit ada sepuluh aspek organisasi yang akan membentuk Budaya
Organisasi, baik itu merupakan Badan Usaha, Instansi Pemerintah atau lembaga
lainnya yaitu:
1)
Peraturan dan Kebijakan
2)
Tujuan dan Ukuran
3)
Kebiasaan dan Norma
4)
Pelatihan
5)
Perilaku Manajemen
6)
Upacara dan Kejadian
7)
Penghargaan dan Pengakuan
8)
Komunikas
9)
Lingkungan
10) Struktur
Organisasi
Kesepuluhan komponen ini, tidak perlu semuanya ada,
tapi tergantung pada organisasinya, namun juga tidak satu komponenpun yang
dapat berdiri sendiri membentuk Budaya Organisasi. Budaya Organisasi merupakan
campuran dari aspek-aspek diatas.
Melalui peraturan dan kebijaksanaan, Kebiasaan dan
Norma serta Pelatihan, akan dapat membentuk suatu sikap dari seluruh
personalyang ada diperusahaan. Demikian pula perilaku manajemen, upacara dan
kejadian, penghargaan dan pengakuan, merupkan kebisasaan-kebiasaan yang diberlakukan
dalam perusahaan akan menjadi panutan bagi seluruh karyawan yang kejadiannya
akan berulang setiap periode tertentu.
Komunikasi, Lingkungan, serta Struktur organisasi akan
memperlihatkan bagaimana organisasi berhubungan dengan orang-orang baik internal
maupun publik eksternal. Kebiasaan yang dilakukan dalam omunikasi ini akan
menimbulkan kesan pada publik yang akan membuat image terhadap budaya
organisasi itu sendiri.
2.1 Fungsi
Budaya Organisasi
Beach dalam Aan
Komariah, (2004:192) menyatakan ada 7 fungsi sebagai berikut :
1)
Memberi spesifikasi apa yang utama yang
harus dilakukuan buat organisasi, sehingga ada standar pengurukuran baik
terhadap keberhasilan ataupun kegagalan ;
2)
Memberi pedoman bagaimana cara
menggunakan resources, dan untuk apa digunakan ;
3)
Menetapkan apa yang dapat diharapkan
oleh organisasi dari karyawan, dan sebaliknya ;
4)
Membuat metode pengawasan perilaku dalam
organisasi, mana yang sah, dan mana yang tidak sah, dimana letak kekuasaan dan
bagaimana menggunakan kekeuasaan ;
5)
Menetapkan mana perilaku yang boleh
dilakukana dan mana yang tidak, dan menetapkan hukuman atau penghargaan ;
6)
Menentukan suatu tatanan bagaimana
anggota harus menciptakan kebersamaan sesama anggota dan bagaimana menghadapi
non anggota, dalam hal berkompetisi, bekerjasama, berlaku sopan, dsb ;
7)
Memberi petunjuk kepada anggota
bagaimana memperlakukan lingkungan eksternal, aggresively, exploitatively, responsibly or proactively.
Sedangkan Robins
(1996:253) menyatakan lima fungsi budaya organisasi, yaitu :
1)
Membedakan satu organisasi dengan
organisasi lainnya.
2)
Meningkatkan sense of identity anggota.
3)
Meningkatkan komitmen bersama.
4)
Menciptakan stabilitas sistem sosial.
5)
Membuat mekanisme pengendalian yang
memandu dan membentuk sikap dan perilaku karyawan.
Perusahaan yang ingin maju harus memiliki budaya
organisasi, yang sudah tertata dnegan baik, serta diikuti oleh seluruh personal
organisasi. Kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam salah satu elemen budaya,
harus segera diperbaiki, agar anggota organisasi tidak terlanjur membiasan diri
dalam kelemahan yang ada.
BAB
III
KESIMPULAN
Jadi, Budaya Perusahaan
adalah budaya organisasi yang berlaku di sebuah perusahaan. Biasanya budaya
sebuah perusahaan atau organisasi sudah terbentuk sejak lama, sudah terbiasa,
sudah mendarah daging, jadi kadang-kadang sulit untuk dirubah.
Perbedaan latar belakang
budaya dari setiap orang akan membuat perbedaan pula dalam cara mereka
berperilaku. Adakalanya budaya organisasi merupakan sesuatu kekuatan yang tidak
tampak, tapi sangat berpengaruh terhadap pikira, perasaan, dan tindakan
seseorang dalam bekerja.
Fungsi
budaya organisasi adalah Membedakan satu organisasi dengan organisasi lainnya,
meningkatkan sense of identity anggota, meningkatkan komitmen bersama,
menciptakan stabilitas sistem sosial, membuat mekanisme pengendalian yang
memandu dan membentuk sikap dan perilaku karyawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar