BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reproduksi adalah naluri setiap
organisme untuk beranak-pinak. Ciri setiap individu makhluk hidup, ialah bahwa
umurnya terbatas, dan pada suatu ketika akan menjadi jompo dan mati. Karena itu
perlu dibina angkatan baru menggantikan yang mati. Jika tidak ada pergantian
generasi, populasi suatu species akan susut dan punah.
Untuk reproduksi ada perkawinan.
Setelah kawin, terbentuk anak. Anak tumbuh jadi dewasa. Dalam tingkat dewasa
inilah setiap makhluk mamu bereproduksi lagi untuk membina angktan baru.
Setelah makhluk itu akan menjadi tua, lalu mati. Karena hidup itubanyak menepuh
tantangan dan bahaya, terutama bagi anak yang masih lemah dan sederhana. Makin
banyak anak dilahirkan makin besar kesempatan selamat hidup sampai dewasa, lalu
bereproduksi lagi. Jumlah anak harus lebih banyak dari yang memperanakkan,
untuk menjaga kemungkinan banyaknya yang gagal atau mati sebelum dewasa.
1.2
Permasalahan
1.2.1
Bagaimana reproduksi pada manusia ?
1.2.2 Apa manfaat reproduksi bagi manusia ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui reproduksi pada manusia.
1.3.2 Mengetahui manfaat reproduksi bagi manusia.
BAB II
TEORI DAN ISI
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup
untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan
jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk
menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga
dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau
seksual.
Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, kita harus
mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang
berlangsung di dalamnya.
2.1 Organ Reproduksi Pada Manusia
2.1.1 Pria
Dibedakan
menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ
reproduksi luar terdiri dari :
· Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin
jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina.
Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat
dikhitan/sunat.
·
Scrotum merupakan selaput
pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang
sesuai bagi spermatozoa.
Organ
reproduksi dalam terdiri dari :
· Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan
menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone. Dalam testis banyak
terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.
· Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar
dari testis. Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma.
·
Vas deferens merupakan
saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar
prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.
· Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan
vesikula seminalis dengan urethra.
·
Urethra merupakan saluran
panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.
Kelenjar
pada organ reproduksi pria
· Vesikula seminalis merupakan tempat untuk menampung sperma
sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan getah
berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali.
Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi wanita.
· Kelenjar Prostat merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan
getah putih yang bersifat asam.
·
Kelenjar
Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra merupakan kelenjar yang menghasilkan getah berupa
lender yang bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam
saluran urethra.
2.1.2 Wanita
Dibedakana
menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ
reproduksi luar terdiri dari :
·
Vagina merupakan saluran
yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar. Berfungsi sebagai
organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi sehingga sering disebut
dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
· Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan
terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
o
Labium mayor merupakan
sepasang bibir besar yang terletak di bagian luas dan membatasi vulva.
o Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di
bagian dalam dan membatasi vulva
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
·
Ovarium
merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam
rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk
menghasilkan sel ovum dan hormon wanita seperti :
o Estrogen yang berfungsi untuk
mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga membantu dalam prosers
pematangan sel ovum.
o Progesterone yang berfungsi dalam
memelihara masa kehamilan.
·
Fimbriae
merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium
berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum
yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
·
Infundibulum
merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan berdekatan
dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh
fimbriae.
·
Tuba
fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai
tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia
pada dindingnya.
·
Oviduct
merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai
tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia
pada dindingnya.
·
Uterus
merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan
bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe
uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk
satu janin. Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
o Perimetrium yaitu lapisanyang
terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.
o Miometrium yaitu lapisan yang
kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi uterus dengan
melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya.
o Endometrium merupakan lapisan
terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak terjadi pembuahanmaka
dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan dengan sel ovum matang.
· Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit
sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran
vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
· Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai
pada vagina.
·
Klitoris merupakan tonjolan
kecil yang terletak di depan vulva. Sering disebut dengan klentit.
2.2 Proses Reproduksi pada Manusia
Seperti organisme lainnya,
manusia berkembangbiak secara seksual dan pada saat tertentu akan membentuk
sel-sel kelamin (gamet). Sel-sel kelamin yang dibentuk seorang pria disebut sel
mani (spermatozoa). Seorang pria dewasa menghasilkan lebih
dari seratus juta sel sperma setiap hari. Adapun sel-sel kelamin yang dibentuk
oleh seorang wanita disebut sel telur (ovum). Proses pembentukan spermatozoa
disebut spermatogenesis, sedangkan proses pembentukan ovum disebut oogenesis.
Kedua proses mengawali terjadinya perkembangbiakan pada manusia.
Seorang wanita mampu memproduksi
sel telur (ovum) setelah masa puber (remaja awal) sampai
dewasa, yaitu sekitar umur 12 sampai 50 tahun. Setelah usia sekitar 50 tahun
seorang wanita tidak produktif lagi yang ditandai dengan tidak mengalami
menstruasi. Masa tersebut dinamakan menopause.
Setelah sel telur di dalam
ovarium masak, dinding rahim menebal dan banyak mengandung pembuluh darah.
Pembuahan didahului oleh peristiwa ovulasi, yaitu lepasnya sel telur yang masak
dari ovarium. Jika sperma bertemu dengan ovum akan terjadi pembuahan. Pembuahan
terjadi di oviduk. Sel telur yang telah dibuahi akan membentuk zigot. Zigot
yang terbentuk segera diselubungi oleh selaput, kemudian menuju ke rahim. Di
dalam rahim zigot menanamkan diri pada dinding rahim yang telah menebal.
Zigot yang telah berada
di rahim akan terus tumbuh dan berkembang menjadi embrio sampai dilahirkan.
Masa embrio/masa kehamilan manusia sekitar 9 bulan 10 hari. Di dalam rahim
embrio mendapat makanan dari tubuh induk melalui plasenta (ari-ari).
Embrio
di dalam rahim dilindungi selaput pembungkus berikut :
a.
Amnion, merupakan selaput yang membatasi ruangan tempat
terdapatnya embrio. Dinding amnion mengeluarkan getah berupa air ketuban yang
berguna untuk menjaga embrio agar tetap basah dan menahan goncangan.
b.
Korion, merupakan suatu selaput yang
berada di sebelah luar amnion. Korion dan alantois akan tumbuh membentuk jonjot
pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah induknya melalui
plasenta.
c.
Sakus vitellinus (kantong kuning telur) terletak di antara
amnion dan plasenta. Sakus vitelinus merupakan pemunculan sel-sel dan pembuluh
darah yang pertama.
d.
Alantois terletak di dalam tali pusat. Alantois berfungsi
untuk respirasi, saluran makanan, dan ekskresi. Waktu embrio berkembang,
jaringan epitelnya menghilang dan tinggal pembuluh darah yang berfungsi sebagai
penghubung embrio dan plasenta.
Jika setelah ovulasi sel telur
tidak dibuahi sel sperma, jaringan dinding rahim yang telah menebal dan
mengandung pembuluh darah akan rusak dan luruh disebut haid (menstruasi).
Peristiwa tersebut terjadi pada wanita setiap ± 28 hari sekali. Luruhnya
dinding rahim tersebut ditandai dengan keluarnya darah melalui vagina.
2.3 Pola perkembangan embrio manusia
berdasarkan usia
·
1 bulan (4 minggu)
Bagian kepala, jantung,
dan hati mulai terbentuk; sistem pencernaan sebagai suatu saluran sederhana;
ada sebuah ekor yang khas; jaringan-jaringan ekstra embrionik mulai muncul.
·
2 bulan (8 minggu)
Telinga, mata,
jari-jari, mulut, hidung, dan tumit merupakan bentuk-bentuk tersendiri; tulang
mulai dibentuk, sistem pencernaan terbentuk; sistem saraf dan sistem sirkuler
mulai berfungsi; adanya alat kelamin luar, tetapi belum dapat dibedakan jenis
kelaminnya.
·
3 bulan (12 minggu)
Ginjal, hati,
tangan, lengan, tungkai, kaki, dan sistem pencernaan telah berkembang baik;
alat kelamin luar antara pria dan wanita mulai dapat dibedakan; paru-paru mulai
jelas; adanya gerakangerakan kecil dari janin.
·
4 bulan (16 minggu)
Detak jantung sudah
dapat dirasakan; terbentuknya tulang-tulang di seluruh tubuh; kulit berkembang
sepenuhnya; sudah dapat ditentukan jenis kelaminnya; munculnya alis, bulu mata,
dan rambut kepala; gerakan janin meningkat.
·
9,5 bulan (38 minggu)
Sejak minggu ke-16
sampai saat kelahiran terjadi akumulasi lemak di bawah kulit; menjelang minggu
ke-22 janin mulai membuka matanya; gerakan-gerakan janin dirasakan oleh ibunya,
terjadi kenaikan gerak badan yang sangat cepat; pada bulan ke-7 posisi kepala
ke bawah sebagai persiapan untuk kelahiran.
2.4 Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi manusia
Penyakit pada sistem reproduksi
manusia dapat disebabkan oleh virus ataupun bakteri. Penyakit yang
menyerang sistem reproduksi manusia dinamakan juga penyakit kelamin. Pada
umumnya, penyakit kelamin ditularkan melalui
hubungan seksual. Penyakit tersebut dapat menyerang pria maupun wanita.
1.
Sifilis
Sifilis adalah penyakit
kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Tanda-tanda sifilis, antara lain
terjadinya luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir; pembengkakan getah
bening pada bagian paha; bercak-bercak di seluruh tubuh; tulang dan sendi
terasa nyeri ruam pada tubuh, khususnya tangan dan telapak kaki.
Tanda-tanda penyakit ini
dapat hilang, namun bakteri penyebab penyakit tetap masih di dalam tubuh,
setelah beberapa tahun dapat menyerang otak sehingga bisa mengakibatkan
kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan
dengan penggunaan antibiotik secara cepat.
2.
Gonore (kencing nanah)
Gonore (kencing nanah)
disebabkan oleh bakteri. Gejala dari gonore, antara lain keluarnya cairan
seperti nanah dari saluran kelamin; rasa panas dan sering kencing. Bakteri
penyebab penyakit ini dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa
nyeri pada persendian dan dapat mengakibatkan kemandulan. Penyakit ini dapat
disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara
cepat.
3.
Herpes Genetalis
Herpes genetalis
disebabkan oleh virus. Virus penyebab penyakit
herpes genetalis adalah Herpes simpleks. Gejala penyakit herpes genetalis,
antara lain timbulnya rasa gatal atau sakit pada daerah kelamin dan adanya luka
yang terbuka atau lepuhan berair.
BAB III
KESIMPULAN
Jadi, reproduksi atau pembiakan ialah memperbanyak
diri atau berketurunan. Tujuan reproduksi adalah untuk mempertahankan kehadiran
species di alam. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali
dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia
dilakukan dengan cara generatif atau seksual.
Namun disamping itu terdapat
beberapa penyakit yang dapat menyerang sistem reproduksi manusia diantaranya
silfilis, gonore, herpes genetalis dan masih banyak lagi
DAFTAR PUSTAKA
http://www.anneahira.com/reproduksi-manusia-htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar